Minggu, 29 Juni 2014

Mahasiswa china rawat ayah yang lumpuh di asrama kampus

Seorang mahasiswa di China menghadapi dilema yang besar saat dihadapkan pada pilihan berhenti kuliah atau merawat ayahnya yang lumpuh. Akhirnya, dia mengambil dua pilihan tersebut: merawat ayahnya di asrama dekat kampus.

Diberitakan Daily Mail, Selasa 21 Januari 2014, remaja bernama Guo Shijun ini punya dua tugas sebagai mahasiswa, yaitu belajar dan merawat ayahnya. Dia telah meminta izin pada kampus agar bisa merawat ayahnya di asrama kampus selama kuliah.



Setiap harinya Shijun harus bolak-balik antara kelas dan asrama untuk memastikan keadaan ayahnya. Kendati sibuk berat, namun prestasi Shijun di kampus itu sangat gemilang dengan nilai-nilai yang bagus.

Pria 20 tahun ini berasal dari keluarga miskin di kota Liuan, provinsi Anhui. Ibu Shijun mengalami gangguan mental usai sakit meningitis. Ayahnya lumpuh dari pinggang ke bawah setelah terjatuh dari ketinggian 15 meter saat melakukan pekerjaan kontruksi.

Ibunya dirawat oleh kakek dan neneknya. Namun mereka tidak sanggup merawat ayahnya. Akhirnya Shijun memutuskan untuk menjaganya. Dia lantas memboyong ayahnya itu ke asrama kampusnya setelah mendapat izin dari pihak universitas.

Untuk membiayai kuliahnya, dia meminjam uang dari teman dan kerabatnya yang jumlahnya hampir mencapai Rp40 juta per tahun. Itu hanya untuk biaya kuliah, belum termasuk biaya hidup Shijun berdua dengan ayahnya.

Beruntung, berkat prestasinya, dia berhasil mendapatkan beasiswa dari kampus.

"Saya tidak bisa mengatakan bahwa kehidupan ini mudah, tapi satu-satunya cara keluar dari masalah adalah bekerja keras, karena itu saya tidak mengeluh. Saya kira setelah lulus kehidupan akan jadi lebih baik," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar